April 25, 2025

Avidadoce : Ciri Khas Cita Rasa Masakan Indonesia

Mengandung Banyak Rempah-Rempah, masakan Indonesia terkenal makanan dengan cita rasa yang pedas.

Jeruk Bali vs Jeruk Purut: Mana yang Lebih Pahit?

Ketika membicarakan jeruk, pikiran kita biasanya langsung tertuju pada buah yang manis, segar, dan kaya vitamin C. Namun, tidak semua jenis jeruk memiliki rasa manis yang dominan. Dua jenis jeruk yang cukup unik dan sering digunakan dalam kuliner Asia adalah jeruk bali dan jeruk purut. Keduanya memiliki karakteristik rasa yang khas, termasuk unsur rasa pahit. Tapi, jika keduanya dibandingkan, mana yang sebenarnya lebih pahit?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami lebih dalam tentang asal-usul, rasa, kandungan, serta penggunaan jeruk bali vs jeruk purut dalam kuliner maupun pengobatan tradisional.

Mengenal Jeruk Bali dan Jeruk Purut

Jeruk Bali (Citrus maxima)

Jeruk bali adalah jenis jeruk terbesar di dunia, dengan ukuran yang bisa mencapai lebih dari satu kilogram. Kulitnya tebal, berdaging putih, merah muda, atau merah, tergantung varietasnya. Rasanya cenderung manis segar, kadang sedikit asam dan pahit, terutama jika bagian membran atau lapisan tipis putih (albedo) tidak dibuang dengan baik.

Di Indonesia, jeruk bali biasa disantap langsung sebagai buah segar atau diolah menjadi rujak dan salad. Buah ini juga memiliki aroma harum dan kandungan air yang tinggi.

Jeruk Purut (Citrus hystrix)

Berbeda dengan jeruk bali, jeruk purut berukuran kecil, berkulit tebal dan bergelombang. Yang paling terkenal dari jeruk purut adalah daunnya yang digunakan sebagai penyedap dalam masakan seperti tom yum, rendang, atau soto. Buahnya sendiri jarang dikonsumsi langsung karena rasanya sangat asam dan pahit, serta memiliki sedikit daging buah.

Kulit dan air dari jeruk purut sering dimanfaatkan sebagai bahan aromatik dalam makanan maupun produk perawatan tubuh karena aromanya yang khas dan tajam.

Profil Rasa: Mana yang Lebih Pahit?

Jeruk Bali

Rasa pahit pada jeruk bali biasanya berasal dari bagian membran putih di dalam buah raja zeus atau kulit dalamnya. Bila hanya mengonsumsi daging buahnya saja, rasa pahit hampir tidak terasa. Justru yang dominan adalah rasa manis dengan sentuhan asam ringan. Namun, jika daging buahnya masih menempel pada lapisan putih yang tebal, rasa pahit bisa muncul cukup kuat dan mengganggu.

Secara umum, jeruk bali tidak terlalu pahit, kecuali dikonsumsi dengan bagian yang seharusnya dibuang.

Jeruk Purut

Sebaliknya, jeruk purut memang dikenal dengan rasa asam-pahit yang tajam. Air perasannya sangat kuat dan bisa membuat rasa tidak nyaman jika dikonsumsi terlalu banyak. Selain itu, kulitnya juga mengandung senyawa minyak atsiri yang membuatnya terasa getir. Tidak heran, jeruk purut secara alami memang lebih pahit dibandingkan jeruk bali.

Jadi, dalam hal rasa pahit, jeruk purut adalah “pemenangnya”.

Penggunaan dalam Kuliner

Jeruk Bali: Lebih Banyak Dikonsumsi sebagai Buah

Jeruk bali umumnya disantap sebagai buah segar, rujak, atau salad. Di Thailand, jeruk bali menjadi bahan utama dalam yum som-o, salad pedas-manis yang menyegarkan. Di Indonesia, jeruk bali biasa dimakan dengan sambal rujak atau sebagai pencuci mulut.

Karena rasanya yang ringan dan menyegarkan, jeruk bali cocok dikombinasikan dengan makanan pedas dan gurih untuk menyeimbangkan rasa.

Jeruk Purut: Lebih Populer Sebagai Penyedap

Daun jeruk purut lebih terkenal dibanding buahnya. Aromanya yang khas dapat meningkatkan cita rasa masakan, terutama yang berbasis santan atau rempah kuat. Dalam masakan Indonesia seperti rendang, gulai, dan opor, daun jeruk purut hampir tidak pernah absen.

Sementara itu, air jeruk purut digunakan sebagai penambah rasa pada sambal, sup, atau marinade untuk menghilangkan bau amis pada ikan dan daging.

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kesehatan

Keduanya sama-sama mengandung vitamin C, antioksidan, serta senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan.

  • Jeruk bali kaya akan serat, vitamin C, dan antioksidan seperti naringenin dan limonoid. Senyawa ini berperan dalam menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.
  • Jeruk purut mengandung minyak atsiri seperti citronellal dan limonene yang memiliki sifat antimikroba, antiradang, dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk masalah pencernaan, batuk, dan perawatan kulit.

BACA JUGA: Cara Membuat Kue Serabi Gulung yang Lezat dan Nikmat

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.