April 25, 2025

Avidadoce : Ciri Khas Cita Rasa Masakan Indonesia

Mengandung Banyak Rempah-Rempah, masakan Indonesia terkenal makanan dengan cita rasa yang pedas.

kue
2025-03-30 | admin3

Kue Tete: Kelezatan Tradisional yang Menggugah Selera

Kue tete adalah salah satu jenis camilan tradisional Indonesia yang terkenal dengan bentuknya yang unik dan rasanya yang manis. Meskipun tidak sepopuler kue-kue lainnya, kue tete memiliki tempat khusus di hati masyarakat, terutama bagi mereka yang menyukai makanan manis dengan cita rasa klasik. Bagi banyak orang, kue tete ini mengingatkan pada masa kecil dan sering menjadi suguhan dalam berbagai acara keluarga atau perayaan.

Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya dari mana asal-usul kue tete ini? Mari kita telusuri sejarah dan asal usul kue tete serta mengapa kue ini tetap digemari hingga kini.

BACA JUGA INFORMASI ARTIKEL SELANJUTNYA DISINI: 10 Kuliner Manis Khas India Yang Bisa Menjadi Pilihan Untuk Sarapan Anda

Asal Usul Kue Tete

Kue tete berasal dari Jawa Tengah, tepatnya dari daerah Semarang. Kue ini dikenal di kalangan masyarakat lokal sebagai camilan yang terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung terigu, kelapa parut, dan gula. Meskipun begitu, kelezatan dan tekstur lembut dari kue tete menjadikannya camilan yang sangat digemari, terutama di wilayah Jawa.

Konon, nama “tete” sendiri memiliki makna yang berkaitan dengan bentuk kue yang menyerupai puting susu atau bagian tubuh ibu yang sering disebut “tete” dalam bahasa sehari-hari. Bentuk ini memberikan kesan yang menggemaskan dan mudah dikenali. Kue tete pun sering dijadikan sebagai simbol kelembutan dan kehangatan, cocok untuk disajikan di acara-acara yang melibatkan keluarga.

Bahan-bahan dan Proses Pembuatan Kue Tete

Kue tete terbuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di pasar, seperti tepung terigu, kelapa parut, telur, dan gula. Proses pembuatannya pun cukup sederhana, namun membutuhkan ketelitian dalam pencampuran bahan agar hasilnya bisa mendapatkan tekstur yang kenyal dan manis. Biasanya, kue tete dibuat dalam bentuk bola kecil dengan permukaan yang agak keras dan berwarna cokelat keemasan. Teksturnya yang kenyal dan rasa manisnya membuat kue ini sangat cocok disantap sebagai camilan sore hari atau teman minum teh.

Pembuatan kue tete bisa dilakukan dengan cara mencampurkan tepung terigu dengan kelapa parut dan gula. Setelah adonan tercampur rata, adonan tersebut dibentuk bulat kecil-kecil dan kemudian digoreng hingga kecokelatan. Hasil akhirnya adalah kue tete yang renyah di luar namun lembut di dalam, dengan cita rasa manis yang menggugah selera.

Kue Tete dalam Budaya Indonesia

Kue tete meskipun tidak sepopuler kue-kue tradisional lain seperti kue cubir, kue lapis, atau kue pukis, tetap memiliki tempat tersendiri dalam budaya kuliner Indonesia. Kue ini sering dijadikan makanan ringan di acara-acara keluarga atau sebagai oleh-oleh khas daerah, khususnya di wilayah Jawa Tengah.

Bagi sebagian besar masyarakat Jawa Tengah, kue tete adalah camilan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga penuh kenangan. Banyak orang yang mengenang kue tete sebagai sajian manis yang disajikan oleh nenek atau ibu mereka saat keluarga berkumpul. Di daerah asalnya, kue ini sering kali dihidangkan dalam acara-acara kecil seperti syukuran atau perayaan.

Keunikan Kue Tete yang Memikat

Salah satu daya tarik dari kue tete adalah keunikannya. Dengan bahan yang sederhana, kue ini mampu menciptakan kombinasi rasa yang manis dan gurih. Tekstur kue tete yang kenyal namun tetap renyah di luar menambah keistimewaannya. Selain itu, kue tete juga cocok dipadukan dengan minuman hangat seperti teh atau kopi, sehingga sangat cocok disantap kapan saja, baik pagi, sore, atau malam hari.

Bentuknya yang bulat kecil dan mengingatkan pada “tete” atau puting susu membuat kue ini memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi anak-anak. Bentuk kue ini juga memberikan kesan yang lucu dan menyenangkan, menjadikannya pilihan camilan yang disukai banyak orang.

Kue Tete Sebagai Oleh-Oleh Khas

Di beberapa daerah, kue tete seringkali dibungkus cantik dan dijadikan sebagai oleh-oleh khas, terutama dari daerah Semarang dan sekitarnya. Banyak wisatawan yang tertarik untuk membawa pulang kue tete sebagai oleh-oleh khas daerah tersebut, karena kue ini memberikan rasa manis dan kenangan tersendiri. Kue tete juga menjadi simbol budaya lokal yang tak hanya enak, tetapi juga penuh makna dan cerita.

Share: Facebook Twitter Linkedin
2025-02-27 | admin4

Jenis Kue Tradisional Khas Indonesia yang Kue dan Gurih

Indonesia memiliki pelbagai kudapan Kue tradisional dengan aneka rasa yang khas. Bermacam kudapan Kue ini berasal dari sebuah tempat di Indonesia.

Ada yang mempunyai rasa yang Kue dan gurih. Umumnya kudapan Kue-kudapan Kue ini dikenalkan untuk tetamu-tetamu dalam sebuah acara maupun menjadi makanan ringan sehari-hari. Apa saja macam kudapan Kue tradisional khas Indonesia ini?

Jenis Kue Tradisional Indonesia

Jenis-macam kudapan Kue tradisional yang umum dijumpai di pasaran merupakan mulai dari getuk, kudapan Kue rangi, wajik, putu sampai lemper. Wujud dan rasanya seperti itu bervariasi.

1. Getuk

Mengutip Buku Jajanan Tradisional Absah Indonesia oleh Paskalina Oktavianawati, getuk adalah kudapan Kue khas Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kue ini terbuat dari singkong yang direbus, kemudian ditumbuk, lalu dikasih gula. Dikala dikenalkan, getuk taburi dengan parutan kelapa.

2. Onde-onde

Berdasarkan buku Cambridge IGCSE Bahasa Indonesia Coursebook oleh Sofia Sinaga dan Basuki, onde-onde berbentuk bola-bola yang diisi dengan olahan kacang hijau. Komponen kulitnya terbuat dari olahan tepung ketan atau tepung beras yang dibaluri dengan wijen.

Keharuman wijennya menambah selera untuk merasakan kudapan Kue ini. Sekarang, onde-onde juga ada yang diisi dengan olahan cokelat, keju dan lainnya.

3. Kue Rangi

Kue Rangi menjadi jajanan yang mungkin seringkali kau temui di jalan. Kue ini memang adalah jajanan khas Betawi.

Kue Rangi diciptakan dengan cetakan dan tungku yang dibakar. Cetakan yang diaplikasikan untuk kudapan Kue rangi mirip dengan kudapan Kue pancong. Adonannya terbuat dari campuran tepung sagu dan kelapa parut dengan saus gula merah yang kental

4. Jalangkote

Kue Jalangkote berasal dari Sulawesi Selatan. Wujudnya mirip dengan pastel, melainkan kulitnya lebih tipis. Isiannya mulai dari potongan kentang rebus, wortel, mi aau dapat diganti dengan bihun.

Sesudah digoreng, Jalangkote akan disandingkan dengan saus yang khas. Berbeda dengan pasta, saus jalangkote diciptakan dari olahan campuran cuka dan cabai.

5. Roko-roko Unti

Masih dari Sulawesi Selatan, ada Roko-roko Unti yang lazimnya dihidangkan ketika petani sedang masuk musim panen. Kue ini terbuat dari adonan tepung beras yang yang diisi dengan pisang raja.

Dikala membuatnya, adonan tepung beras dikasih sedikit air hangat supaya kental, lalu dicampur dengan kelapa parut. Kemudian ketika telah melumuri pisang, kudapan Kue ini dibungkus dengan daun pisang.

6. Klepon

Klepon adalah kudapan Kue berwarna hijau yang berbahan dasar beras ketan. Umumnya, klepon diisi dengan gula merah cair dan direbus dan dikenalkan slot dengan balutan parutan kelapa. Berdasarkan laman Indonesia Bagus dari Kemkominfo, klepon berasal dari Jawa, tetapi juga diketahui di Sumatera dan Sulawesi.

7. Apem

Mengutip buku Sistem Membikin Kue Serabi, kudapan Kue apem berbahan dasar tepung beras, tepung terigu, santan, gula jawa dan sedikit tape singkong. Kue ini kemudian digoreng di atas wajan dengan sedikit olesan minyak.

Di Jogja yang masih kental dengan kultur Jawa dan adat istiadat keraton, ada kultur yang bernama apeman. Kue apem ini lazimnya diciptakan sebagai salah satu rangkaian untuk memperingati bertahtanya sultan.

8. Wajik

Wajik ialah kudapan Kue berair dari Jawa Tengah yang diciptakan dari ketan kukus, lalu dicampur dengan santan dan gula jawa atau gula pasir. Bila berharap memakai gula pasir, karenanya wajib ditambahkan zat pewarna. Sesudah kering, adonan dicetak dalam baki atau tampah, lalu dipotong-potong sesudah dingin.

9. Putu

Kue putu lazimnya dipasarkan dengan gerobak dengan suara yang khas. Kue ini diciptakan dari butiran kasar tepung beras, parutan kelapa yang dimasak dalam tabung bambu kecil dan diisi dengan gula merah.

10. Lemper

Lemper adalah camilan ketan beras yang diisi ayam atau abon, lalu dibalit dengan daun pisang. Adonan lemper yang telah selesai diciptakan akan disusun menjadi bulat lonjong dan dibungkus dengan daun pisang. Memasak lemper dapat dikukus dan dibakar supaya bebauan daun pisangnya dapat menguat.

Baca Juga : 7 Pilihan Kue yang Sempurna untuk Ulang Tahun Pasangan

Share: Facebook Twitter Linkedin